Senin, 19 September 2011

6 PENINGGALAN PURBA YANG DIDUGA BERKAITAN DENGAN ALIEN

1.Anticythère Mechanics

Tahun 1900 ditemukan sebuah logam yang membatu yang berusia sekitar 2000 tahun disebuah kapal karam di pulau Antikythera Yunani, 50 tahun kemudian benda tersebut dilihat dengan sinar X dan menemukan bahwa benda tersebut merupakan sebuah alat mekanik seperti mekanik pada jam tangan, penemuan ini membuat para ahli arkeologi kebingunan, karena pada saat itu bangsa yunani tidak akan mungkin membuat benda mekanik serumit itu.

2.Piramid Teotihuacan
Menurut legenda, pyramid Teotihuacan dibangun oleh dewa dengan ukuran raksasa diakhir masa kehancuran Bumi, peradaban seperti Aztec, Maya, India kuno, Arizona Utara percaya bahwa dunia ini sudah dihancurkan sebanyak 4 kali dimasa lalu, satu oleh Es, satu oleh api, satu oleh air, dan satu oleh gempa, dan pyramid Teotihuacan merupakan salah satu dari masa-masa itu.

3.Nazca airport
Para ahli telah menyimpulkan bahwa Garis-garis Nazca dibuat untuk sesuatu diatas sana, karena tak mungkin melihat simbol-simbol tersebut dari bumi. Namun yang paling baru adalah, spekulasi bahwa garis-garis Nasca adalah sebuah landasan semacam pesawat terbang, karena mempunyai panjang bermil-mil dan percaya atau tidak sangat lurus. Bahkan disebuah bukit terdapat garis menyerupai jalan yang nampaknya susah untuk dibuat dengan peralatan seadanya, karena mampu membuat jalan itu berada diatas bukit dengan permukaan yang sangat rata. Sangat berbeda bila dibandingkan dengan bukit-bukit yang ada disekitarnya (mempunyai puncak kerucut).

4.Naskah Kuno Tentang Piring Terbang Di India
Dalam naskah india kuno yang berumur 5000 tahun, terdapat sebuah deskripsi yang menakjubkan tentang mesin terbang, pada waktu itu mereka mengenal benda bernama Rukma Vimana yang dideskripsikan terbuat dari logam, berapa ukurannya dan bagaimana cara kerjanya. Bahkan dalam naskah tersebut diceritakan bagaimana peperangan dengan mesin-mesin terbang yang menghancurkan seluruh kota.

5.Jepang
Seperti di India, di Jepang juga ada catatan kuno yang menggambarkan adanya piring terbang.

6.Lukisan Gua Di Italia, Amerika dan Australia



Di salah satu gua di italia, terdapat lukisan purba yang berumur ribuan tahun tentang dua orang yang menggunakan helm astronot , di amerika disebuah bukit sego canyon di Utah, terdapat lukisan-lukisan aneh di dindingnya yang berupa makhluk-makhluk yang memiliki antenna dikepala dan memakai helm, sama seperti yang ditemukan di Australia. Jika lukisan-lukisan dinding ini adalah murni karangan para manusia purba, darimana mereka dapatkan inspirasi atau ide bentuk-bentuk seperti itu ?

sumber
Read More >>

5 BAHAYA MEMPUNYAI TEMAN KENCAN ONLINE


Sama seperti dunia nyata, internet sangat rawan oleh berbagai macam kriminalitas. Yang terbanyak adalah kasus penipuan dan pembobolan situs. Bagaimana dengan kencan online? Kencan secara online memang menciptakan cara baru untuk berkenalan dengan orang tanpa harus bertatap muka langsung, entah lewat website kencan online, instant messenger (Yahoo Messenger, Windows Live Messenger), online games atau social networking website (Twitter, Facebook). Namun, di balik itu, ada bahaya laten yang mengancam para penggunanya. Berikut ini adalah 5 bahaya kencan di internet:

1. Kamu tidak tahu siapa sebenarnya lawan bicaramu
Bahaya pertama tentu saja berkaitan tentang identitas lawan bicaramu. Lawan bicaramu bisa saja memasang berbagai informasi fiktif seperti jenis kelamin, umur, foto, atau pekerjaannya. Kamu tidak akan pernah tahu siapa ia sebenarnya sebelum kamu pernah bertatap muka dengannya.

Akan sangat menyakitkan sekali bukan, jika ternyata kamu sudah membuang-buang waktumu untuk berbagi perasaan dengan orang yang fiktif. Mengidentifikasi lawan bicara yang fiktif sebenarnya mudah saja, kamu tinggal mengajak ia bertemu empat mata langsung. Orang yang fiktif biasanya akan sulit ditemui dengan berbagai macam alasan. Tentu saja, jika ia mau bertemu secara langsung, bukan berarti kamu lepas dari bahaya kencan di internet. Baca poin berikutnya.

2. Resiko penipuan yang tinggi
Seorang pria bernama Dale Bell di West Allis, Amerika Serikat, harus rela kehilangan ribuan dolar akibat penipuan di Internet. Dale Bell pada awalnya berkenalan dengan saling bertukar email kepada seorang wanita yang mengaku bernama Oladele, seorang penduduk New York yang sedang tinggal di Nigeria. Oladele lalu mengirim foto dan email-email romantis kepada Dale.

Tertarik kepada Oladele, wanita yang sama sekali belum pernah ia temui, Dale tanpa ragu-ragu mengirimkan uang dengan total lebih dari 3000 dolar ketika Oladele berjanji akan datang ke Milwaukee untuk bertemu dengannya. Tentu saja orang tersebut tidak pernah datang. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata Oladele memakai foto seorang model Hawaii bernama Nicole untuk memikat hati Dale. Jika ada ungkapan yang berkata, sebuah gambar setara dengan seribu kata, maka bagi Dale dan korban penipuan lainnya, sebuah gambar setara dengan ribuan dolar.

Kisah di atas dan banyak kisah lain yang bisa kamu baca di koran adalah contoh nyata bahwa dunia online adalah dunia yang ‘jahat’ apabila kamu tidak bisa memanfaatkannya dengan benar.


3. Masalah privasi
Masalah berikutnya adalah persoalan privasi. Alamat e-mail, alamat rumah, latar belakang, dan data dirimu akan dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab apabila kamu terlalu mudah mencantumkannya di suatu website asing. E-mail spamming dan penipuan adalah hal-hal yang harus diwaspadai ketika kamu memberikan data dirimu pada suatu website.

4. Kekerasan fisik
Seperti yang saya katakan di poin pertama, jika kamu sudah bertemu secara langsung, bukan berarti kamu lepas dari bahaya kencan online. Kamu bisa saja bertemu dengan orang yang bermaksud jahat, entah karena ingin merampok, membunuh, memperkosa, atau bahkan bertemu dengan psikopat. Waspadalah terutama jika kamu adalah seorang wanita, jangan pernah bertemu sendirian dengan orang yang hanya kamu kenal lewat internet.

5. Pemalsuan status relationship
Pada bulan September 2010, pria asal Inggris, John Lorne McDonald harus kehilangan nyawanya setelah dibunuh oleh Anselmo Locastales, seorang pria Filipina. Anselmo adalah kekasih asli Nanqueen Romero, seorang wanita yang ia kenal lewat sebuah chat room. Ternyata Anselmo cemburu terhadap John dan menusuknya sampai tewas. Pemalsuan status seperti ini kerap terjadi di dunia maya dan membuat dirimu memiliki banyak masalah ketika kamu sudah terjerat, katakanlah, dengan orang yang sudah menikah atau memiliki kekasih.[/b]

Internet itu memudahkan hidup, kita semua setuju itu. Namun, kemudahan itu juga memberikan celah bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan berbagai macam kriminalitas. Selalu waspadalah terhadap apa yang kamu lihat dan baca di internet karena bagaimanapun juga, dunia online adalah dunia buatan manusia.

sumber
Read More >>

ASAL USUL DAN SEJARAH PETASAN/KEMBANG API

Petasan (juga dikenal sebagai mercon) adalah peledak berupa bubuk yang dikemas dalam beberapa lapis kertas, biasanya bersumbu, digunakan untuk memeriahkan berbagai peristiwa, seperti perayaan tahun baru, perkawinan, dan sebagainya. Benda ini berdaya ledak rendah atau low explosive. Bubuk yang digunakan sebagai isi petasan merupakan bahan peledak kimia yang membuatnya dapat meledak pada kondisi tertentu.

Sejarah Petasan
Sejarah petasan bermula dari Cina. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak secara tak sengaja mencampurtiga bahan bubuk hitam (black powder) yakni garam peter atau kalium nitrat, belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal) yang berasal dari dapurnya. Ternyata campuran ketiga bahan itu mudah terbakar.

Jika ketiga bahan tersebut dimasukan ke dalam sepotong bambu yang ada sumbunya yang lalu dibakar dan akan meletus dan mengeluarkan suara ledakan keras yang dipercaya mengusir roh jahat. Dalam perkembangannya, petasan jenis ini dipercaya dipakai juga dalam perayaan pernikahan, kemenangan perang, peristiwa gerhana bulan, dan upacara-upacara keagamaan.

Baru pada saat dinasti Song (960-1279 M) didirikan pabrik petasan yang kemudian menjadi dasar dari pembuatan kembang api karena lebih menitik-beratkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di angkasa hingga akhirnya dibedakan. Tradisi petasan lalu menyebar ke seluruh pelosok dunia.

Kembang api
Sebuah gambar sketsa dari Peristiwa Kembang Api Oleh Kerajaan Inggris di Thames, London, pada 1749.

Bahan baku tabung diganti dengan gulungan kertas yang kemudian dibungkus dengan kertas merah dibagian luarnya. Kemudian petasan ini menjadi dasar dari pembuatan kembang api, yang lebih menitikberatkan pada warna-warni dan bentuk pijar-pijar api di udara.

pada masa Renaissance, di Italia dan Jerman ada sekolah yang khusus mengajarkan masalah pembuatan kembang api. Di sekolah Italia menekankan pada kerumitan kembang api, sedangkan di sekolah Jerman menekankan pada kemajuan ilmu pengetahuan. Dan akhirnya muncul istilah pyrotechnics yang menggambarkan seni membuat kembang api. Untuk membuat kembang api dibutuhkan seorang ahli yang mengerti reaksi fisika dan kimia. Setelah bertahun-tahun, para ahli kembang api akhirnya bisa membuat kembang api berwarna-warni, seperti merah yang berasal dari strontium dan litium, warna kuning berasal dari natrium, warna hijau berasal dari barium dan warna biru dari tembaga. Campuran bahan kimia itu dibentuk ke dalam kubus kecil-kecil yang disebut star. Star inilah yang menentukan warna dan bentuk bila kembang api itu meledak nantinya.

Di Indonesia sendiri tradisi petasan itu dibawa sendiri oleh orang Tionghoa. Seorang pengamat sejarah Betawi, Alwi Shahab meyakini bahwa tradisi pernikahan orang Betawi yang menggunakan petasan untuk memeriahkan suasana dengan meniru orang Tionghoa yang bermukim di sekitar mereka.

Bahan peledak kimia
Bahan peledak kimia adalah suatu rakitan yang terdiri atas bahan-bahan berbentuk padat atau cair atau campuran keduanya yang apabila terkena aksi (misalnya benturan, panas, dan gesekan) dapat mengakibatkan reaksi berkecepatan tinggi disertai terbentuknya gas-gas dan menimbulkan efek panas serta tekanan yang sangat tinggi. Bahan peledak kimia dibedakan menjadi dua macam, yaitu low explosive (daya ledak rendah) dan high explosive (daya ledak tinggi).
Bahan peledak low explosive adalah bahan peledak berdaya ledak rendah yang mempunyai kecepatan detonasi (velocity of detonation) antara 400 dan 800 meter per sekond Sementara bahan peledak high explosive mempunyai kecepatan detonasi antara 1.000 dan 8.500 meter per sekond Bahan peledak low explosive ini sering disebut propelan (pendorong) yang banyak digunakan sebagai pada peluru dan roket.


Di antara bahan peledak low explosive yang dikenal adalah mesiu (black powder atau gun powder) dan smokeless powder. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mesiu tersebut banyak digunakan sebagai pembuat petasan, termasuk petasan banting dan bom ikan. Bubuk mesiu adalah jenis bahan peledak tertua yang ditemukan oleh bangsa China pada abad ke-9. Selain sebagai bahan pembuat petasan dan kembang api, mesiu saat ini banyak digunakan sebagai propelan peluru dan roket, roket sinyal, petasan, sumbu ledak, dan sumbu ledak tunggu.
Pesta Kembang Api di London Eye Pada Malam Tahun Baru.

Orange, hijau, pink, kuning dan biru, KEmbang Api Di Even Di Kurume Jepang

Komposisi Petasan
Beberapa komposisi pembuatan black powder yang dikenal, antara lain:
  1. campuran antara potasium nitrat (KNO3), charcoal, dan belerang;
  2. campuran antara sodium nitrat (NaNO3), charcoal, dan belerang;
  3. campuran antara potasium nitrat dan charcoal (tanpa belerang); dan
  4. pyrodex, merupakan campuran antara potasium nitrat, potasium perklorat (KClO4), charcoal, belerang, cyanoguanidin, sodium benzoat, dan dekstrin.

Petasan di Indonesia
Di Indonesia, petasan sudah menjadi sesuatu yang biasa dipakai untuk berlebaran dan saat bulan Ramadhan. Kebanyakan banyak anak sesudah sahur bukannya istirahat, malah bermain petasan dan kembang api. Mereka dengan seenaknya melemparkan petasan – petasan yang mereka bawa kepada temannya atau mobil yang sedang lewat,tanpa memikirkan akibatnya.

macam-macam petasan

Petasan dan sebangsanya memang barang gelap, artinya benda larangan. Sejak zaman Belanda sudah ada aturannya dalam Lembaran Negara (LN) tahun 1940 Nomor 41 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Bunga Api 1939, di mana di antara lain adanya ancaman pidana kurungan tiga bulan dan denda Rp 7.500 apabila melanggar ketentuan "membuat, menjual, menyimpan, mengangkut bunga api dan petasan yang tidak sesuai standar pembuatan".

Mungkin karena peraturan tersebut sudah kuno dan terlalu ”antik”, maka pemerintah telah mengeluarkan berbagai macam peraturan, diantaranya UU Darurat 1951 yanag ancamannya bisa mencapai 18 tahun penjara.

sumber
Read More >>