Selasa, 19 Juli 2011

MISTERI KEMATIAN DI DANAU UI

berita2.com (Depok): Danau UI angker! Itulah kesan yang dirasakan masyarakat sekitar. Mereka menyebut danau itu sebsagai kawasan tempat berkeliarannya hantu jemblongan. Benarkah? Entahlah. Yang jelas hampir setiap tahun di danau itu ditemukan mayat. Bahkan ada mayat yang sudah menjadi tengkorak.

Terakhir di ditemukan mayat Rahmadika (Dika), 16, pelajar SMA Negeri 53 Jakarta Selatan. Ia tewas setelah tenggelam di Danau Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, Sabtu (21/5/2011).

Paman korban, Yayat mengatakan bergegas ke lokasi begitu mendapatkan informasi keponakan tenggelam. ”Saya mendengar kabar tenggelamnya Dika dari temannya yang bernama Andi. Dia menelepon ke rumah, kebetulan tadi saya yang menerima telepon,” terangnya.

Dia juga mengaku kaget dan panik saat mendengar kabar itu. Yayat juga mengaku tenggelamnya Dika di Danau UI sangat tak masuk akal. Pasalnya sejak pagi dia pamit hendak main futsal.

Tetapi ternyata Dika pergi ke danau UI, Depok. Beberapa saksi mata di lokasi kejadian melihat korban bersama temannya berjalan menyusuri Danau UI. Tiba-tiba korban terpeleset, jatuh dan akhirnya tenggelam. ”Nggak tahu kenapa. Pokoknya saya lihat kepeleset,” ujar Mukmin, saksi mata.

Untuk mencari jasad korban, Kepala Keamanan UI, Dadan Herawan meminta bantuan tim SAR dan pasukan Brimob Kelapa Dua, Depok. Berkat kerja keras tim SAR, beberapa jam kemudian jasad pelajar malang itu ditemukan tewas.

Kejadian serupa juga dialami seorang gadis remaja, pada Selasa 1Juli 2003. Ia ditemukan tewas tenggelam di danau UI, Depok. Gadis remaja bernama Lilis (15) warga Parung, Bogor, Jawa Barat ini tewas tenggelam di sekitar danau UI Depok. Korban yang sehari-harinya dikenal sebagai tukang sapu kereta api listrik Depok - Bogor, tenggelam di danau dengan kedalaman 7 meter.

Saat itu korban bermaksud mandi di danau sekitar pukul 7.00 WIB pagi dengan menaiki sebuah rakit. Namun tiba-tiba korban tidak dapat mengendalikan rakit yang dinaikinya, yang terombang-ambing terkena tiupan angin sehingga rakit tersebut terbalik. Korban kemudian berteriak minta tolong, mendengar kejadian itu, warga segera mencari korban di dalam danau, namun korban sudah meninggal dunia dan mayatnya baru bisa ditemukan sekitar pukul 12.00 siang oleh petugas kepolisian setempat dan dibantu warga sekitar.

Kejadian lainnya, pada Rabu 12 Agustus 2009, sesosok mayat ditemukan di sekitar danau kampus UI Depok. Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi rusak dan telah menjadi tengkorak. Mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB. Setelah mendapat laporan, polisi langsung mengevakuasinya. Mayat tersebutntidak diketahui identitasnya.

Danau yang ada di Ui konon merupakan resapan air terbesar di Jakarta. Kandungan danau UI, penuh dengan jasad renik, ganggang hijau dan ikan sapu-sapu.

Danau ui masuk danau jenis Eutropik sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal. Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan.
Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.

Kawasan UI Depok dulunya suatu daerah yang berupa sawah yaitu sekitar Fakultas Ilmu Budaya dan Pusat Studi Jepang. Selain itu ada yang berupa semak belukar yaitu tanah sekitar fakultas Psikologi.

UI memiliki 6 danau besar. kenapa ada kata besarnya? (untuk menghindari polemik yang sering terjadi di antara civitas UI yang mengatakan lebih dari 6 danau di UI). Karena memang ada danau-danau kecil. Hal yang menarik adalah danau-danau itu diberi nama Danau Salam, Ulin, Puspa, Mahoni, Agathis, dan Kenanga.

Kenanga dibatasi oleh MUI-balairung-gd.science park (inkubator bisnis UI), Aghatis dibatasi PNJ-lapangan olahraga/hockey-lab parang topo, Mahoni diapit FIB-FT+FE (yang ada jembatan texas), Puspa adalah yang paling deket dengan FE tapi tepat berada di luar lingkar jalan UI (di sekitar dalam hutan), Ulin adalah kelanjutan dari danau Puspa ke arah timur (arah asrama UI), Danau Salam paling dekat dengan asrama, resto mang engking.

Danau UI mungkin satu-satunya danau di Indonesia yang tidak memiliki legenda, karena seluruhnya buatan manusia. Tetapi diyakini di danau ini menyimpan misteri. Seorang mahasiswa UI menulis di blognya, ada legenda mahasiswi fakultas teknik UI yang meninggal saat berangkat wisuda. Konon anak perempuan itu tidak rela mati sebelum wisuda.

"Nah kemudian setiap tahun UI wisuda, selalu ada penampakan dia. Namun sekali lagi uniknya…(selalu aja ada yang unik) yaitu hantu ini penampakannya normal, gak pake ngesot atau bedarah2 kayak di TV2. mengkin karena si hantu ribet dan kagok aja kalo pake konde ama toga trus harus jalan ngesot (he..bcanda denk..). Oh ya katanya lagi dia biasa menampakkan saat ada wisudawan yang mengenakan toga sedang berdiri dipinggir danau rektorat dan kadang2 dia ikutan foto juga (mungkin doi mau upload di fesbuk kali ye..hehe..)," katanya dalam blognya.

Lalu bagaimana kaitannya dengan hantu jemblongan? Sebelum ada kampus UI, konon hantu jemblongan suka mondar mandir antara rel kerata api dan kuburan, melintasi jalan tanjakan. Konon hantu itu suka duduk di boncengan sepeda motor bila ada yang melintas malam hari. Sekarang hantu itu pindah ke danau UI karena jalan raya antara Depok-Lenteng Agung sudah terlalu ramai. Benarkah? Entahlah, sulit membuktikannya, yang jelas peristiwa demi peristiwa terus menghantui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post