Sabtu, 07 Agustus 2010

Yehezkiel Wisesotito : Warga solo yang menciptakan alat pencegah ledakan Gas

Warga Sumber Temukan Alat Cegah Ledakan Gas

BANJARSARI—Maraknya pemberitaan mengenai ledakan tabung gas elpiji 3 kilogram yang terjadi belakangan ini, membawa keprihatinan bagi salah seorang warga Sumber, Solo. Yehezkiel Wisesotito melalui kreasinya, berhasil membuat alat yang dapat menjinakkan ledakan tabung gas elpiji 3 kilogram.
Warga Jalan Ahmad Yani, Sumber ini, dari hari ke hari terus berinvasi menciptakan alat di bengkel miliknya. Alat yang dia temukan tersebut, diklaim mampu mengurangi risiko terjadinya ledakan tabung gas elpiji.
Wisesotito menyebut, penemuan terbarunya dengan sebutan alat pengantisipasi ledakan gas elpiji 3 kilogram. Secara umum alat temuan Tito (sapaan akrabnya, red) terkesan sederhana dan tidak rumit. Dirinya hanya menggunakan beberapa alat yang mudah ditemui seperti fan (alat pendingin), pipa paralon, adaptor dan listrik berkekuatan 50 watt.
“Sebenarnya sistem kerja alat ini sangat mudah dan tidak berbelit-belit. Adaptor ditempelkan pada pipa paralon. Di salah satu lubang pipa paralon di pasang fan, sebagai penyaring gas yang bocor dari tabung gas elpiji. Alat ini akan efektif jika digunakan 15 hingga 30 menit sebelum memasak. Jika tabung gas yang dimiliki ternyata mengalami kebocoran, secara otomatis gas yang keluar dari kebocoran tabung tersaring oleh fan dan dikeluarkan melalui lubang pipa paralon,” terangnya kepada Joglosemar saat ditemui di kediamannya, Kamis (5/8).
Tito menambahkan, peralatan yang terdapat dalam sistem kerja alat pengantisipasi ledakan tabung gas ini tergolong peralatan yang mudah didapat dan relatif murah. Jika dihitung per unit, ongkos produksinya hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 50.000.
Penemuan alat ini setidaknya dapat menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan dan dikembangkan oleh pemerintah, sebagai upaya meminimalkan terjadinya ledakan dari tabung gas elpiji.
“Dengan temuan alat ini, saya berharap kasus-kasus ledakan elpiji tidak lagi terjadi dan menimpa sebagian besar masyarakat menengah ke bawah,” katanya. (ina)

Spoiler for pic:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post